Pages
▼
Pages
▼
Rabu, 23 Juli 2014
Pidato Penolakan Prabowo Hasil Pilpres 2014
Dalam pidato dari rumah Polonia tsb, dia menyatakan menolak hasil pilpres 2014! Alasannya adalah karena terjadi kecurangan di berbagai tempat. Pidato yang tidak didampingi oleh cawapresnya, Hatta R itu disampaikan dengan penuh emosi dan sesekali ditepukin oleh orang-orang yang mengelilinginya. Terlihat ARB berdiri di sampingnya, walau banyak tokoh pendukung lain tidak ada di sana, seperti Amin Rais dll.
IRONIS
Saya mengatakan -dengan sedih- bahwa pidato itu sungguh ironis. Mengapa? Karena di satu sisi, Prabowo mengatakan bahwa “Biarlah rakyat yang menentukan. Kita tunduk kepada kemauan rakyat”. Di sisi lain, suara rakyat dengan jelas mengatakan bahwa suara rakyat memilih Jokowi. Bahwa dia menuduh adanya kecurangan, menjadi pertanyaan, apakah Prabowo sendiri tidak melakukan kecurangan? Berapa banyak amplop yang ditemukan yang diterima oleh guru-guru sekolah, di mana di dalamnya ada uang dan meminta agar memilih Prabowo? Lalu apa yang terjadi dengan TPS Sampang, di mana tidak satu suara pun diberikan kepada capres no.2?
Ada dugaan, sedemikian hebat uang tsb diluncurkan sehingga pendeta-pendeta tertentu juga akhirnya berhasil dijinakkan dan dengan membabi buta mengadakan ibadah doa untuk kemenangan Prabowo. Selain itu, kelompok itu juga mengadakan ibadah syukur atas kemenangan itu, walau Hitung Cepat yang dilakukan lembaga terpercaya sudah menyatakan sebaliknya, bahwa Jokowi yang menang!
Ironi yang lain adalah ketika dia mengatakan bahwa dia mendukung konstitusi, tapi di sisi lain dia menolak hasil pilpres di mana KPU hampir menyelesaikan perhitungan suara secara nasional. Mengapa menolaknya? Bukan hanya demikian, dia mengatakan bahwa dia mengundurkan diri dari pencalonan, yang menurut UU pilpres 245 mengatakan hal itu adalah suatu pelanggaran. Akibat tindakan pengunduran diri tsb sungguh sangat berat, karena itu berarti dia dapat dipidanakan dan didenda!
Apa yang Sedang Terjadi?
Dalam pidato tsb, Prb juga mengatakan biarlah Allah sendiri yang membela dan memihak yang benar. Kok berani mengatakan hal seperti itu di tengah-tengah banyaknya keanehan dan kejanggalan yang selama ini telah dilakukannya?
Hal lain yang menyedihkan dalam pidato itu adalah ketika dia mengatakan bahwa dia dan kelompoknya akan terus berjuang sampai akhir untuk mempertahankan kemenangannya. Apa maksud seruan itu? Apakah dia mau membenturkan rakyat yang telah susah payah selama ini berjuang mewujudkan pilpres yang baik yang disorot oelh seluruh dunia? Apakah seorang Prb akan mencemari kerja keras ratusan juta rakyat dan umat yang tulus?
Sungguh tragis, ketika ratusan juta rakyat siap menanti hasil yang baik, penuh damai sejahtera, malahan Prabowo menyerukan penolakan hasil pilpres!
Semua pernyataan itu bertentangan dengan pernyataannya sebelumnya yang akan menerima hasil pengumuman KPU.
Bagaimana kita yang masih normal dapat memahami tindakan penuh kontradiksi yang dinyatakan dengan rasa tidak bersalah tsb? Tentu sangat sulit memahaminya sepenuhnya. Saya teringat pernyataan seorang jenderal (purn) bahwa Prb pernah sakit yang berkaitan dengan mental. Barangkali, jika itu benar, maka semua hal janggal dan aneh itu dapat dipahami.
Apakah penolakan itu berpengaruh legal kepada hasil pilpres yang sedemikian susah payah dikerjakan? Jawabnya, tidak.
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/07/22/prabowo-menolak-hasil-pilpres-675791.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar