Pages

Pages

Selasa, 07 Oktober 2014

STRUKTUR MUSIK

STRUKTUR  MUSIK




Struktur musik merupakan unsur-unsur maupun prinsip-prinsip yang mendukung terbentuknya suatu musik. musik  merupakan sebuah struktur yang terbentuk dari beberapa bagian.
 
IRAMA

Irama musik ditentukan oleh panjang pendek dan tinggi rendahnya nada serta pola-pola dalam birama. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian nada, tempo, intensitas nada serta warna nada (timbre).



1. Nada
Tinggi rendahnya bunyi disebut sebagai nada. Dalam kegiatan musik nada memiliki peranan yang sangat besar, sebab nada memberi begitu banyak kemungkinan, baik untuk disusun, dipadukan maupun dikembangkan dan divariasikan. Nada memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

  
a. Tinggi Nada (pitch)

Tinggi nada berkaitan dengan frekuensi atau banyaknya getaran tiap detik. Semakin besar frekuensinya maka semakin tinggi nada tersebut. Setiap nada mempunyai frekuensi tertentu, nada yang dibunyikan harus memiliki pitch yang tepat sehingga suara terdengar pas dan tidak sumbang.

b. Tempo 
 
Tempo berarti Waktu; kecepatan; kecepatan dalam ukuran langkah tertentu. Menurut Allen Winold di dalam bukunya yang berjudul Introduction to MUSIC THEORY, mengatakan bahwa tempo adalah kecepatan beat di dalam musik. Tempo menggunakan ukuran jumlah ketukan dalam satu menit, atau beat per minute (bpm). Terdapat beberapa macam tempo yang digunakan di dalam musik, dikelompokkan menjadi Tempo Pelan (Slow Tempos), Tempo Sedang (Moderat Tempos), dan Tempo Cepat (Fast Tempos). 
 
Tempo Pelan atau Slow Tempos, memiliki kecepatan antara 58 - 63 langkah/beatsetiap menit. Beberapa jenis tempo yang termasuk tempo pelan adalah largo, lento, adagio, dan grave. Tempo Sedang atau Moderate Tempos, memiliki kecepatan antara 88 - 96 langkah/beat setiap menit. Beberapa tempo yang termasuk tempo sedang adalah andante dan moderato. Tempo Cepat atau Fast Tempos, memiliki kecepatan di atas 100 langkah/beat setiap menit.



c. Intensitas Nada (Dinamik)
 
Intensitas nada atau dinamik ialah keras lembutnya bunyi suatu nada, hal ini tergantung pada lebarnya getaran bunyi serta sifatnya relatif. Intensitas nada akan mempengaruhi suasana lagu tersebut. Ada dua istilah pokok intensitas nada yaitu forte yang berarti kuat dan piano yang berarti lembut.



Nada yang terdengar keras di dalam ruangan belum tentu keras bila terdengar di stadion, keras lemahnya suatu nada tergantung pada selera pribadi. Nada yang sudah terdengar keras bagi seseorang mungkin masih belum cukup keras bagi orang lain.


d. Warna Nada (Timbre) 

 
Warna nada ialah jenis suara yang dihasilkan. Warna nada tergantung pada jenis sumber bunyi, resonator (ruang gema) dan cara memainkan sumber bunyinya. Sebagai contoh suara gitar akustik yang menggunakan senar nylon warna nadanya berbeda dengan gitar akustik yang menggunakan senar logam.




2. Tangga Nada

Tangga nada terdiri dari nada-nada yang bertingkat-tingkat tingginya. Antara nada-nada tersebut terdapat jarak tertentu. Ada yang berjarak 1/2, 1, 11/2 dan 2. Jarak inilah yang nantinya menentukan kemungkinan variasi nada dan jenis tangga nada. Ada dua macam tangga nada dalam seni musik, yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis

a. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada ini terdiri dari tujuh buah nada yang berjarak 1 dan 1/2 nada. Tangga nada ini terbagi dalam dua kelompok yaitu Diatonis Mayor dan Diatonis Minor



Perbedaan tonalitas tangga nada mayor dan minor terdengar jelas bila digunakan dalam musik. Tangga nada diatonis mayor memberikan kesan riang dan bersemangat, sedangkan tangga nada diatonis minor memberikan kesan murung dan kurang bersemangat.

b. Tangga Nada Pentatonis
Pentatonis berasal dari kata penta yang artinya lima dan tone yang artinya nada, jadi tangga nada pentatonis hanya terdiri dari lima nada pokok. Nada-nada dalam tangga nada pentatonis tidak dilihat berdasarkan jarak nada, melainkan berdasarkan urutannya dalam tangga nada.


Tangga nada pentatonik ditemukan di seluruh dunia: dalam tuning krar di Ethiopia dan gamelan di Indonesia, juga pada melodi dari lagu spiritual Afrika-Amerika. Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional di Indonesia misalnya pada musik gamelan.
 
Pada musik gamelan terbagi atas dua tangga nada yaitu pelog dan slendro. Tangga nada pelog cenderung memberikan perasaan tenang, hormat dan memuja sedangkan tangga nada slendro bersifat riang gembira dan bersemangat.


3. Pulsa dan Pola Irama
 
Ketika kita mendengar sebuah musik baik itu musik rock, reggae, blues, pop maupun tradisional, secara tidak sadar mungkin kita akan mengikuti ketukannya dengan mengetuk ujung kaki pada lantai, menggerak-gerakkan kepala, menepukkan tangan pada paha dan sebagainya. Ketukan ini memiliki durasi tertentu yang besarnya sama, konstan dan teratur. Ketukan dasar lagu dengan panjang durasi yang tetap ini dinamakan pulsa.
Sedangkan bila ketukan tersebut memiliki durasi yang panjangnya tidak sama tetapi konsisten dan berulang-ulang dengan pola tertentu, maka ia dinamakan sebagai irama
Pola irama terbentuk dari berbagai alat musik ritmis, tetapi juga alat musik melodis.

4. Birama
 
Tanda Birama atau disebut juga time signature adalah tanda untuk menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada setiap birama.Tanda birama ditempatkan pada awal musik. berisi dua angka dimana angka yang satu diletakkan sebelum angka yang lainnya. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada setiap ruas birama. Angka yang di bawah merupakan satuan nilai not yang dijadikan patokan tempo, misalnya tanda birama 4/4 dapat kita artikan bahwa dalam satu birama terdapat 4 not 1/4. Untuk tanda birama 2/4 berarti  dalam satu birama terdapat 2 not seperempat dst.
 
Contoh Tanda Birama :
 
1. Birama 4/4
 
Tanda Birama 4/4 ialah birama yang paling umum digunakan di hampir setiap genre musik. Ini berarti setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama.
 

2. Birama 3/4
 
Tanda birama 3/4 berarti setiap birama ada tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama. 
 
3. Birama 6/8
 
Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo.
 

4. Birama 2/4
 
Tanda birama 2/4  berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap birama.
 


Berikut ini tanda garis birama, dalam bahasa inggris disebut barline





C. INSTRUMEN MUSIK
 
1. Instrumen Melodis
Instrumen melodis ialah alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada atau melodi sebuah lagu. Misalnya gitar, biola, kecapi, keyboard, angklung, calung, kolintang dan lain-lain.
 
2. Instrumen Ritmis
Instrumen ritmis merupakan alat musik yang dalam permainannya memberikan irama atau ritme tertentu, hal ini berkaitan dengan ketukan (pulsa) dan birama.
Contoh alat musik ritmis ialah drum, jimbe, rebana, gong, kempul, tifa, kendang, tamborin, marakas dan lain-lain.

Sumber http://pamantulis.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar