Rahasia Mengkonsumsi Tempe
Apakah sobat blogger senang atau malah sering mengkonsumsi jenis makanan tradisional bangsa indonesia yang sudah turun temurun yang namanya tempe....?
ya...dalam kehidupan sehari hari.. di masyarakat kita.. tentu tidak luput selalu hampir tiap rumah, warung, pasar bahkan sudah tersedia di supermarket.Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. dan sekarang banyak sekali jenis olahannya.
Tahukah sobat blogger apa yang terkandung dalam jenis makanan ini... mari kita lihat...
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang
Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus,
Rh. oryzae,
Rh. stolonifer (kapang roti), atau
Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam tempe sangatlah tinggi. Tempe dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan asam amino, seperti tryptophan, threonin, isolusin,
valin, dan histidin. Tempe
juga mengandung vitamin B12 yang dihasilkan dari aktivitas mikroba dalam proses
fermentasi.
Jika kita mengonsumsi tempe setiap hari,
hal itu dapat memenuhi 62% protein yang dibutuhkan oleh tubuh, 35% riboflavin,
34% magnesium, 108% mangan, dan 46% tembaga. Selain itu, tempe hanya mengandung 3,7 gram lemak jenuh
dan kurang dari 329 kilo kalori.
Kandungan nilai gizi tempe jauh lebih baik dibandingkan kedelai
biasa. Kandungan asam amino bebasnya lebih tinggi 24 kali lipat. Nilai serat,
vitamin B kompleks, efisiensi protein, dan nilai asam lemak bebasnya juga lebih
baik. Itulah yang menyebabkan tempe
berperan sebagai sumber protein sempurna bagi penderita diabetes. Kandungan
tinggi seratnya berfungsi mengendalikan kadar gula darah dan mencegah diare
pada anak kecil.
Kadar zat besinya yang tinggi, yaitu 4
mg/100 gram, menyebabkan tempe
dapat mengatasi masalah anemia. Proses fermentasi dalam pembuatan tempe akan mengaktifkan
enzim fitase sehingga dapat meningkatkan adsorpsi besi di dalam darah.
Keunggulan yang dikandung dalam tempe adalah sebagai
berikut:
Sumber antioksidan yang mengandung isoflavon
aglikon sebagai pencegah kanker.
Sumber antibiotik, zat antibakteri yang
memperkecil peluang infeksi.
Hipokolesterolemik, menurunkan lipid atau
lemak dalam darah.
Sumber vitamin B.
Mengandung vitamin B12. Vitamin tersebut
umumnya terdapat dalam produk hewani tapi tidak dijumpai pada makanan nabati,
seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Mengandung delapan macam asam amino
esensial dan asam lemak tidak jenuh.
Mengandung serat tinggi.
Mudah dicerna oleh semua kelompok umur,
dari bayi sampai usia lanjut.
Pengolahan kedelai menjadi tempe menurunkan kadar raffinosa dan
stakiosa, yang memicu timbulnya gejala flatulensi.
Demikian info sehat... moga bermanfaat...
sumber: info-sehat.com
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe