Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 05 Juli 2014

Doa Buka Puasa Menurut Ajaran Rasulullah

Doa buka puasa yang benar menurut ajaran Rasulullah di tanah air ini memang jarang ada yang tahu. Karena doa berbuka puasa yang diketahui kebanyakan masyarakat Indonesia yaitu Allahumma Laka Shumtu... adalah hadits mursal merupakan hadits dho’if karena sebab sanad yang terputus.

Doa Buka Puasa Rasulullah

Doa Buka Puasa Rasulullah

Di tanah Arab, tidak ada yang menggunakan doa demikian " Allahumma Laka Shumtu..., karena disana kebanyakan yang berpegang dengan hadtis shahih dan hadtis hasan. Doa buka puasa yang beredar di tengah-tengah umat muslim di Indonesia memang mempunyai "makna" yang benar, walau ada tambahan kalimat yang tidak ada asalnya maupun sanad yang terputus (hadits dho’if/dho'if). Karena memang doa buka puasa Rasulullah tidak ada dalam bacaan Al-Qur'an, tapi ada di dalam riwayat hadits.

Perlu diketahui bersama bahwa ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya doa. Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terdzolimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya doa karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7/194)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini,
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
 (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)” (HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Adapun doa berbuka yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin yaitu,
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

“Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu

 (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)”

Riwayat di atas dikeluarkan oleh Abu Daud dalam sunannya no. 2358, dari Mu’adz bin Zuhroh. Mu’adz adalah seorang tabi’in. Sehingga hadits ini mursal (di atas tabi’in terputus). Hadits mursal merupakan hadits dho’if karena sebab sanad yang terputus. Syaikh Al Albani pun berpendapat bahwasanya hadits ini dho’if. (Lihat Irwaul Gholil, 4/38).

Hadits semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath Thobroni dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dho’if yaitu Daud bin Az Zibriqon, di adalah seorang perowi matruk (yang dituduh berdusta). Berarti dari riwayat ini juga dho’if. Syaikh Al Albani pun mengatakan riwayat ini dho’if. (Lihat Irwaul Gholil, 4/37-38)

Di antara ulama yang mendho’ifkan hadits semacam ini adalah Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. (Lihat Zaadul Ma’ad, 2/45)

Maka kesimpulannya adalah, doa Allahumma Laka Shumtu... yang beredar di masyarakat luas adalah hadits dho’if (lemah). Dan tentunya kita harus berpegangan dengan hadits shahih yang jelas kebenaranya dari Rasulullah. Semoga doa buka puasa ajaran Rasulullah ini bisa bermanfaat dan membuka wawasan kita tentang ilmu agama yang benar.


Sumber :  http://www.kodokoala.net/2013/07/doa-buka-puasa-menurut-ajaran-rasulullah.html

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsor

 
 
Blogger Templates